Friday, April 20, 2007

NOT THE TRUTH

NOT THE TRUTH!!
( BUKAN KEBENARAN )





Dengan keterbatasan bahasa yang kita punyai, kadang apa yang dirangkai dengan bahasa yang satu tidak tepat bagi bahasa yang lain. Hal itu terjadi karena intelek dan logika manusia hanyalah cermin pemantul bahasa yang kotor, kadang malah berantakan. Bahasa yang menjadi sarana intelek, yang konon bahasa ini berasal dari hati, ikut berperan dalam proses penghancuran cermin terakhir.
Dipandang dalam perspektif terakhir ini, dikotomi kebenaran dan ketidak benaran sebenarnya hasil pemerkosaan bahasa terhadap kejernihan dan kebeningan. Kalau kata teman saya, pak Usman, ini adalah pandangan individu terhadap sesuatu. Dan memang, sesungguhnya kita ini hidup di dalam belantara opini. Inilah ‘Jungle!!’ selamat datang di hutan! Ya, saya setuju karena kita hidup dalam belantara opini tadi.
Setiap orang mempunyai pandangan atau opini sendiri. Inilah Paradigma! Yaitu sebuah konsep yang telah kita jadikan tempat di mana kita berpijak. Maka tak heran tatkala seseorang mengemukakan pandangan terhadap sesuatu, banyak yang akan menolak karena tidak sesuai dengan konsep yang telah dianutnya.
Penolakan iniliah yang disebabkan oleh ego yang merasa terbakar, merasa pandangan atau konsepnya yang paling benar, sehingga cara dia memandang konsep lain itupun sudah dicampuri oleh pandangannya sendiri. Apapun yang dipandangnya yang tidak sesuai dengan apa yang pernah ia terima sebelumnya sudah pasti akan dibilang salah! Keluar atuaran! Terlalu logis! Terlalu filosofis! Dll....

Padahal yang diyakini sama, Allah SWT, Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, hanya kepadaNya kita bergantung, tidak ada satu makhluk-pun yang menyerupai Dia... Pegangannya juga sama, Quran dan Hadist!
Mengapa terjadi keramaian opini dan pandangan?
Yang pertama, dan ini yang paling lucu adalah karena ini adalah permainan! Ha ha ha ha.... ya gimana, panggung telah digelar, harus ada lakonnya. Harus ada yang jadi raja, ada yang jadi pegawai, ada yang jadi kyai, ada yang jadi ustad, ada yang jadi sufi............he he he...
Yang kedua, dan ini kelihatannya tidak terjadi di sini adalah karena gesekan Ego.
Yang ketiga adalah karena kita mensyukuri sisi-sisi lain dari kehidupan yang merupakan rahmat dan kekayaan kita semua. Wow! Indah bukan?

Sejauh ini kemudian saya melihat kembali tentang opini dan kerangka yang ada di otak saya. Wow! Ternyata yang saya tuliskan itu semua bukan Kebenaran!
Not the Truth!! Mengapa?
Karena kebenaran itu sendiri tidak bisa dirangkai dengan kata-kata. Tidak bisa dituliskan. Karena saking besar dan luasnya kebenaran itu, maka ketika keluar dalam bentuk kata-kata, itu akan mengecilkan kebenaran yang tentunya bercampur dengan opini dan pandangan pribadi. Bahasa lainnya telah terkontaminasi!
Jadi kalau kita semua sudah sampai pada kebenaran, semua akan diam. Lha gimana enggak lha wong kita semua ketemu di sana! Ngaji bersama! Dzikir bersama! Diam bersama merasakan kebenaran!
Nah, karena kita ini masih berkutat pada ketidak-benaran, maka muncullah banyak kata dan bahasa. Bahasa saya inipun bisa salah karena terbatasnya kata. Kalau saya katakan ketidak-benaran pasti juga banyak yang akan protes! Maksud saya ketidak-benaran bukan pada kebenaran itu sendiri, melainkan pada kerangka otak dan pikiran yang merangkai opini tentang sebuah kebenaran. Wah, gimana bahasa sederhananya ya? Ntar dikira filosofis, padahal saya tidak suka filsafat!!
Mengapa saya tidak suka filsafat???
Karena kalau seorang filsuf itu menemukan cinta, ia akan berfilsafat tentang cinta. Ia akan mengeluarkan kata-kata indah untuk cinta. Hanya itu!! Thats it!!
Kalau seorang pencari cinta menemukan cinta, ia akan bercinta!! Ia akan berhenti mengeluarkan kata-kata tentang cinta! Ia akan hanyut dalam cinta.
Seorang Nabi Muhammad adalah pencari cinta. Setelah bertemu dengan cinta, dari beliau mengalirlah Al-quran. Dengan lagu, dengan nada! Beliau akan menjadikan seluruh hidup ini bagaikan sebuah lagu yang indah. Beliau selalu melihat keindahan, walaupun dalam diri seorang musuh.
Untuk itu saya suka sekali dengan Nabi Muhammad.
Makanya saya tidak suka dengan filsafat, dengan para filsuf!!

Nah, kalaupun kemudian kita masih berselancar di hutan opini dengan mengatakan ketidak-benaran, itupun sah-sah aja.
Anything goes, begitu!
Karena ketidak-benaran itu makanya ada perintah IQRA!! Bacalah - lihatlah - berjalanlah.
Manaiki tangga, kita melalui tangga paling bawah. Waduh! Celakanya kalau ada orang yang naik gunung dan sudah sampai puncak kemudian mengatakan bahwa semua puncak gunung itu sama! Padahal dia baru naik satu gunung, sedangkan ada banyak gunung di sekitarnya. Wah! Penyamarataan itu yang bahaya!
Itulah bahayanya intelek dan logika. Saya setuju banget dengan itu. Teman saya juga mengatakan bahwa hati-hati dengan jalan yang selalu menggunakan logika, takut kepleset. Ya, saya juga setuju!
Nah, itu artinya kalau nanti ketemu sama teman-teman itu, saya akan berpelukan dengan mereka. Mungkin kita akan tertawa bersama menertawakan ketololan ini, ha ha ha ha..... Ternyata semua ini adalah...... ha ha ha..
Kemudian kita akan jamaah, ngaji atau dzikir bersama... oh indah bukan?

Kembali kepada ‘Not Truth’ tadi. Kalau ada yang bertanya, “Kebenaran itu seperti apa?”
Lalu si Abu Nawas akan menjawab, “Seperti saat kamu belum bertanya tadi!!”
“Lho kok bisa? Jangan bikin aku bingung!”
“Aku tidak membikin kamu bingung!”
“Abu Nawas! Jangan berfilsafat!!!”
“Aku tidak berfilsafat!”
“Sudah-sudah. Aku pengin tahu, kebenaran itu seperti apa??”
“Itulah, kamu sendiri yang menyebabkan kebenaran itu di-filsafatkan. Karena pertanyaanmu tadi maka timbullah banyak kata-kata.”
“Bukankah kita disuruh banyak bertanya???”
“Bukan. Kita disuruh banyak berpikir dan merenung!”
“Lalu???”
“Diam! Dan kerjakan apa yang Nabi kerjakan! Nanti pertanyaanmu akan terjawab dengan sendirinya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Lalu, kalau tulisan inipun ada sebagai ketidak-benaran, walaupun siang itu ada untuk mengantar datangnya malam, maka sebaiknya cepat-cepat di delete saja karena akan meracuni konsep pikiran anda yang sudah tertata.
Tapi jangan diam dulu!! Kalau kita diam seperti saran Abu Nawas tadi, pastilah dunia ini akan sepi........

Salam

Agung webe

No comments: